Pilarinformasi.com, Ogan Ilir– Bupati dan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir akan melaksanakan sholat istisqa’ atau salat minta hujan, yang akan dilaksanakan pada 19 September 2023 mendatang, sesuai dengan arahannya melalui bagian Kesra.
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Ilir, Ahmad Albatani, S.Hi, M.Si sholat istisqa’ ini akan dipusatkan di Lapangan Tanjung Senai Indralaya.
“Insyaallah sholatnya kita mulai pukul 07.30 WIB,” ujar Kabag Kesra Albatani kepada awak media, Sabtu, 16 September 2023.
Rencananya sholat istisqa’ ini akan dipimpin oleh KH Karim Umar sebagai imam dan DR Fahmi Umar LC sebagai khatib. Digelarnya sholat istisqa’ ini akan diikuti seluruh pegawai Pemkab Ogan Ilir.
“Bila perlu masyarakat Ogan Ilir juga turut serta mengikuti sholat istisqa’ ini,” harapnya.
Ditambahkan Albatani, digelarnya sholat istisqa’ ini dalam rangka mengharap ridho dari Allah SWT, supaya dapat mendatangkan hujan di wilayah Ogan Ilir khususnya dan Sumatera Selatan umumnya.
Karena, sebagaimana diketahui, saat ini wilayah Kabupaten Ogan Ilir tengah memasuki musim kemarau. Akibatnya, lahan menjadi kering lantaran sumber air di sebagian besar wilayah Ogan Ilir sudah tidak ada.
“Karena kering ini membuat lahan banyak yang terbakar. Akibat kebakaran lahan tersebut, kita juga diserang asap,” lanjutnya.
Albatani juga berharap, semoga Allah SWT menurunkan hujannya dan masyarakat Ogan Ilir terhindar dari marabahaya apapun.
Sebelumnya, shalat istisqa’ dan zikir bersama juga diselenggarakan oleh Polres Ogan Ilir yang diikuti oleh Forkopimda Kabupaten Ogan Ilir di Halaman Mapolres Ogan Ilir.
Untuk diketahui, dampak buruk yang timbul dari pengaruh kabut asap atas terbakarnya hutan dan lahan, bisa menyebabkan terganggunya kesehatan. Seperti, menyebabkan infeksi saluran pernapasan, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit jantung serta iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.
Untuk diketahui, shalat istisqa’ merupakan ibadah sunah yang sering dikerjakan umat Islam dikala musim kemarau. Adapun dikerjakan secara berjamaah di lapangan terbuka seperti yang pernah dicontohkan Rasulullah SAW.
Pelaksanaan sholat istisqa’ sama seperti salat idul fitri dan salat idul adha. Hanya saja, Rasulullah memindahkan kain surbannya. Rasulullah memindahkan yang berada di sebelah kanan ke sebelah kiri, lalu dari sebelah kiri ke sebelah kanan.
Sholat istisqa’ ini sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama bertakbir tujuh kali, lalu membaca surat Al-A’la. Dan pada rakaat kedua bertakbir lima kali, lalu membaca surat Al-Ghasyiyah.
Setiap kali bertakbir mengangkat kedua tangannya dengan bacaan suara keras. Sebaiknya yang dibaca dalam dua rakaat sama seperti yang dibaca dalam sholat id.(Herman)