Pilarinformasi.com, Banyuasin – Pj Bupati Banyuasin H Hani S Rustam,SH melalui Sekda Banyuasin Ir Erwin Ibrahim,ST,MM,MBA,IPU, ASEAN Eng meminta seluruh serang/sopir speedboat untuk tidak melakukan perjalanan malam hari. Hal itu untuk mengantisipasi agar kejadian kecelakaan speedboat yang menabrak ketek di perairan tidak terulang lagi karena minimnya penerangan lampu.
“Kejadian ketek yang bertabrakan dengan speedboat di perairan Tanjung Serai, Banyuasin, terjadi malam hari, kami mengintruksikan Dishub Kabupaten Banyuasin untuk meminta serang tidak melakukan perjalanan malam,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim, Senin (5/2/2024).
Bukan itu saja, Erwin mengatakan bahwa Pemkab Banyuasin akan melaksanakan pemasangan rambu sungai di beberapa titik yang rawan,
“Kita berharap upaya yang telah dilakukan Pemkab Banyuasin melalui Dishub dapat menekan angka kecelakaan di wilayah Perairan kita,” ungkapnya.
Atas kejadian kecelakaan speedboat di perairan Tanjung Serai Desa Bunga Karang tersebut, Erwin mengatakan, Pemkab Banyuasin menyampaikan rasa berbelasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
“Semoga keluarga korban yang meninggal diberi ketabahan dan kesabaran. Dan kita berharap dan berdoa korban yang belum diketemukan semoga dapat segera ditemukan dengan selamat,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, speedboat berpenumpang 11 orang membawa jenazah bayi menabrak ketek di Perairan Tanjung Senai, Banyuasin, Sumatera Selatan, Minggu (4/2/2024) sekitar pukul 00.30 WIB. Dalam tragedi itu, speedboat 40 pk merek Sinar Agung pecah hingga terbelah setelah menabrak ketek yang dinahkodai Hardi.
Dalam tragedi itu, 3 orang penumpang speedboat meninggal dunia dan 5 orang mengalami luka-luka, lalu 3 orang termasuk jenazah bayi itu pun hilang.
Setelah dilakukan pencarian, korban 3 penumpang yang hilang sudah berhasil ditemukan petugas gabungan. (Tian)