ARTIKEL : Suganda Pandapotan Pasaribu
Sebagai Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia, saya, Suganda Pandapotan Pasaribu memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya pengawasan dalam pelayanan publik. Sebagaimana kita ketahui Ombudsman memiliki tugas utama untuk mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga lainnya. Ombudsman berperan dalam menindaklanjuti laporan masyarakat terkait maladministrasi dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem yang ada.
Dalam konteks Program Gule Kabung yang saya gagas semasa saya menjabat Penjabat Gubernur mengusung prinsip-prinsip Ombudsman seperti akuntabilitas, transparansi, dan keadilan. Dalam setiap tindakan Gule Kabung memastikan bahwa setiap intervensi dan solusi yang diberikan tidak hanya cepat tetapi juga tepat dan berkeadilan. Pengalaman di Ombudsman memberi pengaruh besar kepada saya dalam merancang program ini, memastikan bahwa pelayanan publik tidak hanya cepat tetapi juga bebas dari praktik maladministrasi.
Dalam melaksanakan pelayanan publik yang efektif dan efisien selalu mendapat tantangan di berbagai daerah di Indonesia. Di tengah tantangan tersebut, salah satu inisiatif disaat saya menjadi Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung adalah dengan meluncurkan sebuah terobosan yang mungkin dapat diaplikasikan di daerah lain, yaitu Program Gule Kabung (Gubernur Langsung Eksekusi Kerja Bersama Membangun Bangka Belitung). Program ini tidak hanya sekedar slogan, tetapi sebuah langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pendekatan kolaboratif dan sinergi antar instansi. Jakarta, (13/6/2024)
Menghilangkan Sekatan Birokrasi
Salah satu hal yang menarik dari Program Gule Kabung adalah,” upaya menghilangkan sekatan-sekatan birokrasi yang sering menjadi penghambat dalam pelayanan publik. Saya memahami bahwa birokrasi yang berbelit-belit hanya akan memperlambat respon pemerintah terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, program ini dirancang untuk mempercepat proses penyelesaian masalah dengan melibatkan berbagai instansi secara langsung dan simultan,” Ungkap Suganda.
Kolaborasi Antar Instansi
Program Gule Kabung menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi, antara lain Forkopimda yang ada di Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dinamakan SKK (Semua Kita Keluarga) melalui forum SKK ini berbagai permasalahan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Contoh konkret dari Gule Kabung adalah ketika suatu wilayah desa mengalami masalah ketiadaan listrik, maka koordinasi segera dapat dilakukan Dimana instansi terkait seperti PLN dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut tanpa harus menunggu proses birokrasi yang panjang.
“Karena semua unsur ada di forum SKK tersebut yang merupakan bagian dari Gule Kabung. Ini menunjukkan bahwa pelayanan publik yang baik tidak hanya bergantung pada satu instansi, tetapi juga memerlukan kerjasama yang harmonis antar berbagai pihak,” Terang Suganda.
Menargetkan Isu Krusial
“Adapun beberapa isu krusial yang menjadi fokus utama dari program ini, antara lain stunting, kemiskinan, inflasi dan program prioritas daerah. Stunting, ditangani dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak, inisiatif lain yang tak kalah penting adalah mendukung pendewasaan usia perkawinan dan peran orang tua dalam mendidik anak. Menunda usia perkawinan diharapkan dapat memberikan pasangan muda kesiapan mental, fisik, dan finansial yang lebih baik sebelum memasuki kehidupan berumah tangga. Selain itu, program ini juga mendorong orang tua untuk menjadi pendidik utama yang memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan baik dan siap menghadapi masa depan,” Urai Suganda.
serta menyediakan intervensi yang diperlukan melalui dinas kesehatan dan pendidikan yang juga berkolaborasi dengan semua anggota SKK.
Program ini juga berupaya mengentaskan kemiskinan dan memberikan akses kepada layanan dasar seperti listrik dan air bersih, serta mengontrol inflasi melalui pengelolaan sumber daya ekonomi lokal.
Program Gule Kabung ini juga menargetkan isu kerusakan lingkungan yang terjadi karena penambangan yang tidak memperhatikan lingkungan yang dilakukan oleh pengusaha maupun masyarakat. Juga menawarkan alternatif ekonomi baru yang tidak merusak lingkungan melalui Blue Economy dan Kepariwisataan.
Penghargaan dan Pengakuan
Keberhasilan awal dari Program Gule Kabung telah diakui di tingkat nasional dengan diraihnya penghargaan Indonesia Award 2023 dalam kategori Excellent Award for Initiative Strategic.
” Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti bahwa program ini efektif, tetapi juga menggaris bawahi pentingnya pendekatan strategis dalam pelayanan publik,” Jelas Suganda.
Harapan dan Masa Depan
Dengan hasil positif yang telah dicapai, saya berharap Program Gule Kabung dapat terus dikembangkan dan diperluas untuk mencakup lebih banyak aspek kehidupan masyarakat Bangka Belitung dan juga Indonesia. Saya juga berharap program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” Papar Suganda.
Kesimpulan
” Program Gule Kabung adalah langkah inovatif yang menunjukkan bagaimana kolaborasi dan sinergi antar instansi dapat membawa perubahan signifikan dalam pelayanan publik. Dengan fokus pada penyelesaian masalah krusial dan pelibatan aktif masyarakat, program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga Bangka Belitung tetapi juga menjadi teladan bagi daerah lain dalam mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang efektif dan responsif,” Ulas Suganda.
” Gule Kabung bukan hanya sekedar program, tetapi sebuah paradigma baru dalam pelayanan publik yang mengedepankan kolaborasi, efisiensi, dan responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, program ini memiliki potensi besar untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Bangka Belitung dan daerah-daerah lainnya di Indonesia,” Tutup Suganda. (Edi)