Pilarinformasi.com, Ogan Ilir– Menjelang akhir tahun, diduga banyak proyek pembangunan infrastruktur dan fasilitas lainnya di Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan terancam molor dari waktu yang sudah dijadwalkan dan diduga dikerjakan asal-asalan untuk mengejar target.
Disisa akhir waktu untuk tutup tahun 2024, terpantau dilokasi salah satu proyek pembangunan trotoar jalan utama di Indralaya Ogan Ilir, seperti kejar target karena nampak dari para pekerjanya seperti sangat terburu-buru dalam pengerjaannya.
Terlihat dilokasi proyek pembangunan yang saat ini sedang dikerjakan terkesan asal jadi dan tidak adanya Papan Proyek.
Salah seorang pengawas pekerjaan berinisial R mengatakan kepada awak media, menjelang akhir tahun proyek pembangunan harus segera diselesaikan.
“Pengerjaan Proyek Trotoar Jalan Indralaya ini memang sangat buru-buru karena kami lagi kejar target penyelesaian”, Katanya, Rabu (18/12) saat dimintai keterangan.
Ditempat terpisah, Seorang Aktivis Sumatera Selatan angkat bicara terkait informasi sejumlah pembangunan proyek di Ogan Ilir yang diduga dikerjakan asal-asalan dan terkesan hanya mengejar target saja.
Aktivis dari SPM Sumsel, Yovi Meitaha meminta agar pelaksana proyek lebih cermat, sekaligus membuat program kerja mingguan.
Yovi menyebut pembangunan di Ogan Ilir ini adalah upaya Pemerintah Daerah Ogan Ilir dalam percepatan proyek strategis di Bumi Caram Seguguk, seharusnya tim dari Pemda melakukan analisa, menggunakan sistem penghitungan capaian pembangunan proyek dengan kurva S.
“Kami hitung tren pembangunannya. Istilah kurva S ini untuk menganalisa sebuah proyek. Paling standar adalah dengan menggunakan kurva S,” Ungkap Yovi.
Menurutnya perbandingan antara target dan realisasi pembangunan fisik Labkesda trennya mengalami penurunan selain itu, pemkab juga harus bisa mencermati sisa pengerjaan dengan deadline yang sudah ditentukan dari awal.
“Waktu pengerjaan tinggal beberapa hari kalender, Proyeknya sampai dengan hari ini (Rabu 18 Desember 2024) baru sekitar 70 persen, jadi kekurangan volume yang belum dikerjakan sekira 30 persen,” paparnya.
Karena proyek terancam molor, Yovi memberi wejangan kepada para pelaksana dan konsultan, Dia berharap pelaksana lebih cermat dalam menentukan pengerjaan yang sifatnya kondisional dan bersyarat.
Sampai berita ini ditayangkan, dari Instansi terkait belum dapat memberikan keterangan resminya dengan dugaan pengerjaan proyek pembangunan yang asal-asalan untuk mengejar target.(MZ)