Pilarinformasi.com, Banyuasin — Jebolnya Tanggul PT. Basin Coal Mining (BCM) pada Bulan Maret 2025 yang lalu membuat masyarakat Desa Paldas Kecamatan Rantau Banyur Kabupaten Banyuasin resah dan marah . mengapa demikian ? Karena akibat jebolnya tanggul tersebut masyarakat setempat yang mata pencarian mereka sebagai nelayan sangat terganggu .
Bukan hanya itu , akibat jebolnya tanggul PT .BCM yang terletak di sungai Batang hari tersebut menyebabkan ikan sebagai penghasilan nelayan habis karena tidak adanya Ikan yang masuk ke sungai Batang hari dan bahkan menghilang .
Mendengar pengaduan serta keluhan masyarakat desa paldas akan keresahan serta kerugian yang mereka alami, Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH.MH. langsung turun ke Lokasi PT. BCM untuk mengecek keadaan situasi yang terjadi saat ini.
Bupati Askolani dalam Investigasi gabungan tersebut bersama TNI, POLRI, Kejaksaan , Kementrian ESDM, Inspektur Daerah, OPD, Kepala Desa Paldas , Tokoh masyarakat dan unsur terkait lainnya. Kamis ( 24/05/2025)
Dalam penyampaiannya Askolani meminta Kepada PT BCM untuk berbenah apabila dalam melakukan kegiatan penambangan terdapat hal yang merugikan warga masyarakat seperti tanggul yang jebol, serta limbah hasil penambangan agar benar benar di jaga.
” Saya akan menugaskan kepada tim untuk melakukan pengecekan sempel terhadap air sungai yang ada di sekitar PT.BCM , dan apabila ada aktivitas tambang yang merusak mata pencaharian warga dan menggangu kesehatan maka segera di tindak lanjuti” tegas Askolani.
Askolani juga mengatakan lokasi Perusahaan berada pada dua kabupaten yaitu Banyuasin dan Muba. ” Saya minta supaya di cek titik koordinat jalan yang ada ini, berapa kilo meter masuk ke wilayah Muba , dan berapa kilo meter masuk ke wilayah kabupaten Banyuasin ” sambung Askolani .
Selaku Orang nomor satu di Banyuasin Bupati Askolani berharap agar tidak ada yang di rugikan , harus saling menguntungkan.antara perusahaan dengan masyarakat dan perusahaan dengan pemerintah .
Sejauh ini masyarakat bayak mengalami kerugian sejak berdiri Nye PT.BCM tersebut. Masyarakat ingin penambangan di desa paldas ditutup ,karena mereka dianggap tidak mempertimbangkan kesulitan warga , sebab semua mata pencarian masyarakat Paldas berada di sekeliling PT.BCM tersebut, seperti kebun karet ,sawah dan juga sungai tempat mencari ikan .
Salah satu warga masyarakat yang sawah miliknya berada di sekitar penambangan batubara milik PT. BCM menerangkan, bahwa sawah miliknya tidak bisa lagi digarap untuk menanam padi secara normal , Karena kondisi air yang mengairi sawah tidak bisa normal seperti dulu.
“Saya berharap dengan ada nya pertemuan antara Pemerintah dengan pihak perusahaan ini, akan timbulnya langkah yang adil bagi kami, sebagai masyarakat pribumi, sehingga perusahaan tambang batu bara ini tidak seenaknya saja memperlakukan kami selaku warga Desa Paldas ” ungkap salah satu warga . ( Tian)