Pilarinformasi.com,Ogan Ilir– “PEGASUS PERA”, Solusi Inovatif Ogan Ilir untuk Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan
Dalam upaya memberikan perlindungan maksimal bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
UPTD PPA Kabupaten Ogan Ilir menghadirkan sebuah terobosan inovatif bernama PEGASUS PERA (Pojok Pengaduan Kasus Perempuan dan Anak).
Inovasi berbasis pelayanan publik non-digital ini telah diterapkan sejak Januari 2023 sebagai wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam memberantas kekerasan terhadap kelompok rentan.
Sesuai dengan isi Visi dan Misi Pemkab Ogan Ilir, melalui PEGASUS PERA, masyarakat kini memiliki akses yang lebih mudah dan aman untuk melaporkan kasus kekerasan, baik secara langsung melalui pojok pengaduan maupun melalui hotline darurat.
Tak hanya fokus pada pelaporan, inovasi ini juga menyediakan layanan perlindungan, pendampingan psikososial, serta menjalin kerja sama erat dengan aparat penegak hukum demi memastikan pelaku kekerasan dihukum sesuai hukum yang berlaku.
Dengan pendekatan yang menyeluruh mulai dari pendidikan masyarakat, pelatihan petugas, hingga pembangunan tempat perlindungan “PEGASUS – PERA” berhasil menghadirkan sistem perlindungan yang efektif, responsif, dan berpihak pada korban.
Inovasi ini juga berperan penting dalam mendorong kesetaraan gender, meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, serta memperkuat budaya anti-kekerasan di Kabupaten Ogan Ilir.
PEGASUS PERA bukan sekadar program, melainkan gerakan kemanusiaan yang memberdayakan korban dan membangun lingkungan yang lebih aman bagi perempuan dan anak-anak.
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui Dinas PPPAPPKB, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan menyebarluaskan manfaat inovasi ini demi masa depan yang lebih adil dan bebas dari kekerasan.
KAPEKA, Wadah Inovatif untuk Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Ogan Ilir
Dalam upaya menciptakan ruang aman, produktif, dan inklusif bagi perempuan, Kabupaten Ogan Ilir melalui Bidang Pengarusutamaan Gender–Pemberdayaan Perempuan.
Mempersembahkan KAPEKA (Kampung Perempuan Kreatif), sebuah inovasi pelayanan publik non-digital yang telah diimplementasikan sejak Januari 2023.
Inovasi ini hadir untuk menjawab tantangan ketimpangan gender dan keterbatasan akses perempuan terhadap pendidikan, ekonomi, dan pengambilan keputusan di masyarakat.
KAPEKA menjadi simbol perubahan sosial dengan menghadirkan berbagai program pelatihan keterampilan, kegiatan seni dan budaya, pemberdayaan ekonomi, serta edukasi lingkungan yang secara langsung, melibatkan dan memperkuat peran perempuan di tingkat lokal.
Melalui pendekatan berbasis komunitas, KAPEKA turut mendorong pelestarian budaya lokal dan membentuk jaringan solidaritas perempuan yang kuat, sekaligus menjadi motor penggerak peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dalam Penjelasannya, Hj Husnidayanti S Sos Msi. Kadin PPPAPPKB Kabupaten Ogan Ilir, “Lebih dari sekadar program, KAPEKA adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang setara dan berkeadilan gender. Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menumbuhkan kampung-kampung kreatif yang mendukung perempuan sebagai agen perubahan di tengah komunitas mereka”, katanya.
Adapun program (DA’PAPE) “Terobosan Database Pegawai Perempuan”untuk Mendorong Kesetaraan Gender di Tempat Kerja, Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya manusia dan mewujudkan kesetaraan gender yang lebih nyata di lingkungan kerja”, terangnya.
Diwaktu yang sama, Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender – Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Ogan Ilir memperkenalkan inovasi DA’PAPE (Database Pegawai Perempuan), sebuah sistem non-digital yang mulai diimplementasikan sejak Januari 2023.
DA’PAPE hadir sebagai solusi strategis dalam mencatat, memantau, dan menganalisis data pegawai perempuan secara komprehensif. Melalui database ini, manajemen dapat mengakses informasi penting terkait partisipasi, penempatan, pengembangan karier, hingga hambatan yang dihadapi pegawai perempuan, seperti kesenjangan gaji dan keterbatasan akses pelatihan.
Lebih dari sekadar pencatatan data, DA’PAPE juga menjadi landasan penting bagi pengambilan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy), mendukung penelitian tentang isu gender di dunia kerja, serta membangun jaringan dan komunitas yang saling mendukung antarpegawai perempuan.
Dengan keberadaan DA’PAPE, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, adil, dan ramah perempuan. Inovasi ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam mewujudkan tata kelola SDM yang lebih responsif terhadap isu kesetaraan gender.
Berikut adalah salah satu Inovasi “PASLON PEDAS” yang mendorong Kemandirian Ekonomi Perempuan PEKKA dan Disabilitas Lewat Promosi Digital Gratis.
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan melalui inovasi PASLON PEDAS (Pasar Lapak Online untuk PEKKA dan Perempuan Disabilitas).
Inovasi ini merupakan platform pemasaran berbasis media sosial yang ditujukan khusus untuk membantu perempuan kepala keluarga (PEKKA) dan perempuan disabilitas dalam memasarkan produk mereka secara lebih luas.
Melalui akun di Instagram dan Facebook, produk-produk hasil karya PEKKA dan perempuan disabilitas dipromosikan secara gratis dan mudah diakses, membuka peluang pasar baru dan memperkuat koneksi langsung antara penjual dan konsumen.
Upaya ini tidak hanya meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok rentan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga serta peran perempuan dalam pembangunan daerah. (Hz)